las terpelajar seperti Qin (alat musik), Qi (permainan catur), Shu (kaligrafi) dan Hua (melukis). Seni kaum terpelajar ini mendorong disingkirkannya elemen-elemen dekoratif. Mereka sangat menentang tampilan keahlian yang berlebihan dan dekorasi yang tidak penting. Mereka menganggap penggunaan dekorasi tidak mematuhi etika dan moralitas alam. Tugas seorang terpelajar dalam seni ada 2 yaitu mengelola ambisi menjadi seorang Mandarin dan membebaskan jiwa mereka dari godaan dunia materi.
Terakhir adalah Seni Rakyat yang keindahannya terletak pada spontanitas dan gairah yang terletak pada garis-garis sederhana dan warna-warna terang. Bentuknya mengambil bentuk keberuntungan, pernikahan yang bahagia, banyak anak, dan kekayaan, sedangkan fokusnya adalah tampilan lahiriah dengan wujud dekorasi yang kadang berlebihan. Dalam seni kerakyatan, praktis merupakan fokus utama. ar


