logo unsada-putih (1)
Chinese (Simplified)EnglishIndonesianJapanese

Alumni Jepang Dorong Perkuat Kerja Sama Perkuat SDM RI

The 27th ASEAN Council of Japan Alumni (ASCOJA) Conference di Kampus Universitas Darma Persada (Unsada), Jakarta, Sabtu (8/7)

INDONESIA dan Jepang akan memperingati 65 tahun hubungan diplomatiknya. Selama 65 tahun hubungan yang berlangsung baik itu telah banyak investasi yang dilakukan Jepang ke Indonesia. Bahkan, kontribusi Jepang dalam pembangunan industri, baik otomotif, elektronik, dan lainnya dari waktu ke waktu semakin besar. “Karena itu, di samping manfaat investasi di sektor bisnisnya, yang terpenting dan lebih besar adalah konsep mereka dalam membangun industri tidak sekadar membangun pabrik, tetapi juga membangun sumber daya manusianya atau SDM-nya,” papar Rachmat Gobel usai acara The 27th ASEAN Council of Japan Alumni (ASCOJA) Conference di Kampus Universitas Darma Persada (Unsada), Jakarta, Sabtu (8/7). Acara ini dihadiri para alumni Jepang dari Indonesia dan ASEAN, Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Takei Shunsuke, President ASCOJA Suzuki Shunichi, Dubes Jepang untuk RI Kanasugi Kenzi, serta Perdana Menteri Jepang 2007-2008 Fukudo Yasuo yang memberi sambutan secara daring. Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Nadiem Anwar Makarim juga memberi sambutan secara daring. Rachmat Gobel, yang menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang, mengatakan, di dalam filosofi bisnis industri Jepang, ada filosofi yang ia ketahui yakni membangun SDM terlebih dahulu sebelum membuat produk berkualitas. “Ini yang kita butuhkan, makanya kenapa saya ingin mendorong sekali Jepang punya investasi ke Indonesia lebih besar lagi,” tegas Gobel yang pernah mengecap kuliah dan bekerja di Jepang itu. Dia mencontohkan kehadiran Wamenlu Jepang Takei Shunsuke yang berusia muda 40 tahun pada acara itu mencerminkan generasi muda SDM Jepang yang unggul.
“Perlu kita mendorong kerja sama parlemen, khususnya milenial antara Indonesia dan Jepang, untuk membangun understanding yang lebih besar. Dengan didasari saling menghormati saling mempercayai, dan saling memberikan manfaat. Jadi hubungan yang kita bangun harus kuat. Hubungan Indonesia dengan Jepang tidak hanya pocket to pocket juga heart to heart,” ungkap Wakil Ketua DPR RI dari Partai NasDem ini. Mantan Menteri Perdagangan ini menyatakan berupaya meyakinkan pemerintah Jepang bahwa kita butuh pembangunan SDM, dan budaya kerja yang besar. Ia melihat ada kebutuhan di Jepang karena kekurangan tenaga kerja.



Hemat dia, para mahasiswa dan pemuda-pemuda Indonesia dapat menjadi bagian untuk melatih mereka guna menjadi SDM yang kuat, memanfaatkan kerja sama dengan mengisi kekurangan tenaga kerja yang ada di Jepang.

Gobel juga melihat tenaga kerja nomor satu di Jepang yakni Vietnam, baru setelah itu Tiongkok. Sebelumnya, Tiongkok lebih besar, kenapa tidak dari Indonesia, karena kita butuh, supaya pengelolaan hasil laut kita, hasil bumi kita bisa dikelola oleh orang Indonesia sendiri. “Nah, saya sebagai Ketua Perhimnpunan Persahabatan Indonesia Jepang, mendorong konsep program ini mensosialisasikan kepada kawan-kawan di parlemen maupun dengan pemerintah Jepang. Jadi bukan sekadar uang investasi yang mereka berikan, kita butuh membangun SDM karena yang akan mempertahankan Indonesia ke depan ini kan rakyat,” tandas Gobel. Dalam kaitan ini, Gobel telah bertemu Mendikbudristek guna membangun suatu ekosistem untuk memanfaatkan kebutuhan Jepang. Kita punya kebutuhan untuk membangun SDM dengan program-program yang ada di Kemendikbudristek, selain kerja sama juga dengan Kementerian Ketenagakerjaan.

“Saya membangun juga kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan Jepang, guna memanfaatkan tenaga kerja kita untuk bisa di latih di sana,” ujarnya. Dalam kesempatan ini, Mendikbudristek mengapresiasi kegiatan yang digelar Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang di Unsada tersebut “Mengingat kerja sama lintas negara yang telah terjalin dengan baik antara negara-negara ASEAN juga antara Indonesia dengan Jepang, pertemuan ini perlu dijadikan momentum untuk semakin memperkuat kolaborasi kita dalam mengakselerasi kualitas pendidikan yang juga termasuk salah satu target prioritas SDG’s (tujuan pembangunan berkelanjutan),” kata Nadiem. Sementara itu, PM Fukuda Yasuo mengingatkan dalam situasi global yang penuh tantangan dewasa ini peran ASCOJA penting dan strategis. Dia berpesan setiap alumni di kawasan ASEAN dan negara negara ASEAN dapat mengambil peran penting dan menjalin memperkuat kolaborasi untuk kemajuan bersama. (RO/I-2)


Berita berdasarkan :
https://mediaindonesia.com/humaniora/595508/alumni-jepang-dorong-perkuat-kerja-sama-perkuat-sdm-ri

Recent Posts

Follow Us

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on linkedin

QUICK LINKS

Weekly Newsletter

© All rights reserved Darma Persada University

Butuh Informasi ? Chat dengan kami
Kirim Pesan
Terima kasih telah menghubungi kami, silahkan ajukan informasi apa yang mau anda tanyakan