logo unsada-putih (1)
Chinese (Simplified)EnglishIndonesianJapanese

Lomba Pidato Bahasa Jepang Ke-19 Tahun 2024: Menyongsong Prestasi dan Persahabatan Indonesia-Jepang

KOMPASINDO.CO.ID – Sabtu, 31 Agustus 2024, menjadi hari istimewa bagi para pelajar bahasa Jepang di Indonesia. Universitas Darma Persada (UNSADA) dan Universitas Takushoku kembali menyelenggarakan Lomba Pidato Bahasa Jepang ke-19. Bertempat di Grha Wira Bakti, UNSADA, 
 Jakarta
 Timur, acara ini dihadiri oleh para peserta dari tingkat SMA dan perguruan tinggi, dengan hadiah utama berupa field trip ke Jepang selama satu minggu.
Lomba pidato ini menghadirkan berbagai topik menarik yang mencerminkan pengaruh budaya Jepang dalam kehidupan sehari-hari. Di tingkat SMA, peserta mempresentasikan judul-judul pidato seperti “Seishun, Ichi Go Ichi E, dan Pengaruh Budaya Jepang dalam Hidupku” oleh Amanda Benita Raisa, dan “Perubahan yang Dibawa Anime terhadap Diri Saya” oleh Catherine Akheela Yosev. Sementara di tingkat perguruan tinggi, pidato-pidato yang mengesankan seperti “Kehidupanku yang Tumpang Tindih dengan Anime” oleh Rayhan Nugraha Putra dan “Menemukan Cahaya Hidup: Ikigai” oleh Muhammad Faiz Khoerul Musyaafa menjadi sorotan utama.
Assoc. Prof. Masanobu Mishina dari Universitas Takushoku, dalam sambutannya, menekankan pentingnya hubungan internasional antara Jepang dan Indonesia. Beliau mengungkapkan, “Perjalanan kami dari Jepang ke Indonesia bukan hanya untuk belajar, tetapi juga untuk mempererat kerjasama internasional yang sudah berlangsung sejak lama.” Meski perjalanan ini merupakan yang pertama bagi beliau, Mishina sangat menghargai kesempatan ini untuk berinteraksi langsung dengan pelajar Indonesia dan menyaksikan antusiasme mereka terhadap budaya Jepang.
Rektor Universitas Darma Persada, Drs. Agus Salim Dasuki, M.Eng, dalam wawancara dengan media mengungkapkan bahwa lomba pidato yang diadakan bekerja sama dengan Takushoku dan Husada telah berlangsung selama 19 tahun. Menurutnya, kegiatan ini rutin dilakukan sebagai sarana untuk mengaplikasikan kemampuan para siswa, sekaligus menjadi ajang evaluasi terhadap kurikulum yang ada. “Kegiatan ini penting sebagai wahana untuk menilai sejauh mana kemampuan anak-anak kita, apakah sudah mencapai tingkat juara atau belum. Ini juga menjadi evaluasi terhadap kurikulum yang diterapkan,” ujar Drs. Agus.
Lebih lanjut, Drs. Agus menjelaskan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari persiapan menghadapi kebutuhan tenaga kerja di Jepang, di mana dalam lima tahun ke depan, negara tersebut membutuhkan sekitar 180.000 tenaga kerja. “Kami menyiapkan anak-anak untuk bisa bersaing di pasar tenaga kerja Jepang, tidak hanya dari sisi kuantitas tetapi juga kualitas,” tambahnya.

Drs. Agus juga menyoroti keterlibatan berbagai pihak dalam lomba ini, termasuk dukungan dari Netori, sebuah supermarket raksasa yang baru saja dibuka di Jakarta, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Acara tahun ini lebih meriah karena keterlibatan berbagai pihak yang ingin melihat perkembangan anak-anak kita, terutama dalam penguasaan bahasa Jepang,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Drs. Agus juga membahas rencana restrukturisasi organisasi dan peningkatan kualitas pendidikan di Universitas Darma Persada. “Kami sedang melakukan restrukturisasi, baik dari sisi organisasi maupun sumber daya manusianya. Salah satu fokus utama kami adalah meningkatkan kualitas mahasiswa dan memastikan bahwa semua program studi kami, yang berjumlah 15, memiliki akreditasi minimum ‘Baik Sekali’,” jelasnya.

Universitas Darma Persada juga terus berupaya meningkatkan infrastruktur kampus agar menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. “Kami ingin membuktikan bahwa kampus ini bukan hanya sekadar semboyan. Fasilitas harus diperbaiki, dan kami juga mengirimkan mahasiswa ke Jepang untuk program S3 dengan beasiswa dari berbagai sumber,” kata Drs. Agus.
Universitas Darma Persada juga memiliki program trilingual yang mengharuskan mahasiswa untuk menguasai bahasa Jepang, Inggris, dan Indonesia. “Kurikulum kami dirancang sesuai dengan orientasi pasar, sehingga lulusan kami siap bersaing di dunia kerja,” ujarnya.

Drs. Agus menutup wawancara dengan menjelaskan visi ke depan Universitas Darma Persada, yang ingin mencatatkan prestasi dan memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan Indonesia. “Kami ingin meninggalkan legacy yang kuat, dan saat ini kami sedang mempersiapkan program jangka panjang untuk mewujudkan visi tersebut,” pungkasnya.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Persatuan Alumni Jepang (PERSADA), Hideki Amangku, menjelaskan kriteria penilaian dalam lomba pidato yang dilaksanakan. Menurutnya, penilaian mencakup beberapa aspek penting, antara lain tata bahasa, bobot topik, intonasi, dan cara penyampaian presentasi. “Kriteria ini penting untuk memastikan bahwa peserta tidak hanya menguasai bahasa Jepang, tetapi juga dapat menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif,” ungkap Hideki.
Hideki menjelaskan bahwa minat terhadap bahasa Jepang semakin berkembang di kalangan generasi muda, terutama di generasi Z. “Budaya Jepang, termasuk animasi dan komik, telah merambah ke seluruh dunia, menarik minat anak-anak muda untuk mempelajari bahasa dan budaya Jepang,” katanya.

Selain itu, Hideki menyampaikan harapan PERSADA dalam mendukung Universitas Darma Persada. “Kami berharap pendidikan yang diberikan di universitas ini dapat mencerminkan filosofi Jepang, yaitu ‘monozukuri,’ yang mengajarkan tentang pembuatan dan inovasi berkualitas. Masyarakat Jepang dikenal sangat disiplin dan peduli terhadap lingkungan, dan kami ingin menerapkan nilai-nilai tersebut di Indonesia.”
Ia juga menambahkan pentingnya menjaga keindahan alam Indonesia untuk generasi mendatang. “Dengan penerapan filosofi dan disiplin Jepang, kami berharap dapat melestarikan keindahan alam Indonesia dan memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati serta menjaga warisan alam kita,” tutup Hideki.
Hasil lomba pidato tahun ini menampilkan pemenang-pemenang berikut:
Juara Tingkat SMA :
1. Candika Paramita (SMA Mahatma Gading)
2. Raisha Shafiyya (SMAN 1 Bekasi)
3. Catherine Akheela Y. S. (SMAN 1 Depok)

Juara Tingkat Perguruan Tinggi :
1. Yasmin Fatimatuzahirah B. (UNSADA)
2. Christopher Daniel S. (BINUS)
3. Ryan Oktaviano (UPI)
Sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2003, lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga simbol persahabatan dan kerjasama antara Indonesia dan Jepang. Untuk meningkatkan kualitas acara di masa mendatang, panitia mengundang semua pihak untuk memberikan masukan melalui angket yang dapat diakses melalui tautan yang tersedia.
Dengan demikian, Lomba Pidato Bahasa Jepang ke-19 tahun 2024 menegaskan komitmen kedua universitas untuk terus memajukan pendidikan bahasa Jepang dan mempererat hubungan antar negara. (Hsn).
 

Recent Posts

Follow Us

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on linkedin

QUICK LINKS

Weekly Newsletter

© All rights reserved Darma Persada University

Butuh Informasi ? Chat dengan kami
Kirim Pesan
Terima kasih telah menghubungi kami, silahkan ajukan informasi apa yang mau anda tanyakan