
Jakarta Timur, acara ini dihadiri oleh para peserta dari tingkat SMA dan perguruan tinggi, dengan hadiah utama berupa field trip ke Jepang selama satu minggu.
Lomba pidato ini menghadirkan berbagai topik menarik yang mencerminkan pengaruh budaya Jepang dalam kehidupan sehari-hari. Di tingkat SMA, peserta mempresentasikan judul-judul pidato seperti “Seishun, Ichi Go Ichi E, dan Pengaruh Budaya Jepang dalam Hidupku” oleh Amanda Benita Raisa, dan “Perubahan yang Dibawa Anime terhadap Diri Saya” oleh Catherine Akheela Yosev. Sementara di tingkat perguruan tinggi, pidato-pidato yang mengesankan seperti “Kehidupanku yang Tumpang Tindih dengan Anime” oleh Rayhan Nugraha Putra dan “Menemukan Cahaya Hidup: Ikigai” oleh Muhammad Faiz Khoerul Musyaafa menjadi sorotan utama.


Lebih lanjut, Drs. Agus menjelaskan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari persiapan menghadapi kebutuhan tenaga kerja di Jepang, di mana dalam lima tahun ke depan, negara tersebut membutuhkan sekitar 180.000 tenaga kerja. “Kami menyiapkan anak-anak untuk bisa bersaing di pasar tenaga kerja Jepang, tidak hanya dari sisi kuantitas tetapi juga kualitas,” tambahnya.
Drs. Agus juga menyoroti keterlibatan berbagai pihak dalam lomba ini, termasuk dukungan dari Netori, sebuah supermarket raksasa yang baru saja dibuka di Jakarta, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Acara tahun ini lebih meriah karena keterlibatan berbagai pihak yang ingin melihat perkembangan anak-anak kita, terutama dalam penguasaan bahasa Jepang,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Drs. Agus juga membahas rencana restrukturisasi organisasi dan peningkatan kualitas pendidikan di Universitas Darma Persada. “Kami sedang melakukan restrukturisasi, baik dari sisi organisasi maupun sumber daya manusianya. Salah satu fokus utama kami adalah meningkatkan kualitas mahasiswa dan memastikan bahwa semua program studi kami, yang berjumlah 15, memiliki akreditasi minimum ‘Baik Sekali’,” jelasnya.
Universitas Darma Persada juga terus berupaya meningkatkan infrastruktur kampus agar menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. “Kami ingin membuktikan bahwa kampus ini bukan hanya sekadar semboyan. Fasilitas harus diperbaiki, dan kami juga mengirimkan mahasiswa ke Jepang untuk program S3 dengan beasiswa dari berbagai sumber,” kata Drs. Agus.
Universitas Darma Persada juga memiliki program trilingual yang mengharuskan mahasiswa untuk menguasai bahasa Jepang, Inggris, dan Indonesia. “Kurikulum kami dirancang sesuai dengan orientasi pasar, sehingga lulusan kami siap bersaing di dunia kerja,” ujarnya.
Drs. Agus menutup wawancara dengan menjelaskan visi ke depan Universitas Darma Persada, yang ingin mencatatkan prestasi dan memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan Indonesia. “Kami ingin meninggalkan legacy yang kuat, dan saat ini kami sedang mempersiapkan program jangka panjang untuk mewujudkan visi tersebut,” pungkasnya.

Hideki menjelaskan bahwa minat terhadap bahasa Jepang semakin berkembang di kalangan generasi muda, terutama di generasi Z. “Budaya Jepang, termasuk animasi dan komik, telah merambah ke seluruh dunia, menarik minat anak-anak muda untuk mempelajari bahasa dan budaya Jepang,” katanya.
Selain itu, Hideki menyampaikan harapan PERSADA dalam mendukung Universitas Darma Persada. “Kami berharap pendidikan yang diberikan di universitas ini dapat mencerminkan filosofi Jepang, yaitu ‘monozukuri,’ yang mengajarkan tentang pembuatan dan inovasi berkualitas. Masyarakat Jepang dikenal sangat disiplin dan peduli terhadap lingkungan, dan kami ingin menerapkan nilai-nilai tersebut di Indonesia.”
Ia juga menambahkan pentingnya menjaga keindahan alam Indonesia untuk generasi mendatang. “Dengan penerapan filosofi dan disiplin Jepang, kami berharap dapat melestarikan keindahan alam Indonesia dan memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati serta menjaga warisan alam kita,” tutup Hideki.


Juara Tingkat SMA :
1. Candika Paramita (SMA Mahatma Gading)
2. Raisha Shafiyya (SMAN 1 Bekasi)
3. Catherine Akheela Y. S. (SMAN 1 Depok)
Juara Tingkat Perguruan Tinggi :
1. Yasmin Fatimatuzahirah B. (UNSADA)
2. Christopher Daniel S. (BINUS)
3. Ryan Oktaviano (UPI)


Dengan demikian, Lomba Pidato Bahasa Jepang ke-19 tahun 2024 menegaskan komitmen kedua universitas untuk terus memajukan pendidikan bahasa Jepang dan mempererat hubungan antar negara. (Hsn).