logo unsada-putih (1)
Chinese (Simplified)EnglishIndonesianJapanese

YPKI Ajak Mahasiswa UNSADA Pahami Pencegahan Dini Kanker dan Tumor

YPKI Ajak Mahasiswa UNSADA Pahami Pencegahan Dini Kanker dan Tumor

Pada 5 Juni 2025, Universitas Darma Persada (UNSADA) bekerja sama dengan Yayasan Pemerhati Kanker Indonesia (YPKI) mengadakan kegiatan sosialisasi kesehatan yang bertempat di Ruang TS60 Fakultas Bahasa dan Budaya. Kegiatan ini menghadirkan Ibu Dian Prapti sebagai narasumber dari YPKI dan diikuti oleh berbagai unsur sivitas akademika UNSADA, mulai dari mahasiswa/mahasiswi, dosen, staf, hingga tenaga kependidikan. Acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya pencegahan dini penyakit kanker dan tumor.

YPKI adalah organisasi nirlaba yang bersifat independen dan tidak berafiliasi dengan partai politik maupun organisasi lainnya. Fokus utama YPKI adalah menyebarkan informasi dan pengetahuan tentang kanker kepada masyarakat luas, serta mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih peduli terhadap deteksi dan pencegahan kanker sejak dini.

Dalam sosialisasi ini, Ibu Dian Prapti memaparkan berbagai jenis kanker yang umum terjadi di Indonesia, di antaranya kanker prostat, kanker serviks, kanker payudara, dan kanker paru-paru. Setiap jenis kanker memiliki penyebab dan faktor risiko yang berbeda, baik dari segi genetik, pola hidup, maupun paparan lingkungan.

Kanker prostat lebih berisiko menyerang pria yang obesitas, kurang berolahraga, atau memiliki riwayat keluarga penderita kanker. Untuk kanker serviks, faktor risikonya antara lain kebiasaan merokok, infeksi HIV, tidak menjaga kebersihan, dan hubungan seksual di usia muda. Saat ini, deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan melalui metode serviscan, yakni pemeriksaan menggunakan sampel urin.

Kanker payudara menjadi perhatian khusus karena merupakan jenis kanker yang paling banyak menyerang wanita. Risiko meningkat pada wanita yang tidak menyusui, mengalami menstruasi dini atau menopause terlambat, serta memiliki Riwayat penyakit keluarga yang sama. Pria juga bisa mengidap kanker payudara, terutama jika memiliki kebiasaan hidup tidak sehat. Deteksi dini dapat dilakukan dengan pemeriksaan mandiri (SADARI) dan mamografi, khususnya untuk wanita di atas usia 30 tahun.

Sesi dilanjutkan dengan pembahasan mengenai kanker paru-paru, yang menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi akibat kanker. Penyebab utamanya adalah paparan zat karsinogen seperti asap rokok. Data dari International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2020 menyebutkan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 34.000 kasus baru kanker paru. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan rontgen dada atau MSCT Low Dose.

YPKI juga menyampaikan dua pendekatan pencegahan, yaitu dari luar dan dari dalam. Pencegahan dari luar meliputi konsumsi makanan sehat, kaya serat, dan rendah lemak, serta menjauhi rokok dan bahan pengawet. Pencegahan dari dalam dilakukan melalui vaksinasi HPV, yang disarankan dua dosis untuk usia 9–15 tahun dan tiga dosis untuk usia 15–45 tahun. Sebagai tambahan, narasumber juga memperkenalkan alternatif herbal seperti daun sirsak, benalu teh, dan temu putih sebagai pendamping detoksifikasi, dengan catatan tetap dikonsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga medis.

Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh peserta, khususnya mahasiswa UNSADA, dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat, memahami cara deteksi dini, serta menjadi agen edukasi dalam mencegah kanker sejak usia muda.

Recent Posts

Follow Us

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on linkedin

QUICK LINKS

Weekly Newsletter

© All rights reserved Darma Persada University

Butuh Informasi ? Chat dengan kami
Kirim Pesan
Terima kasih telah menghubungi kami, silahkan ajukan informasi apa yang mau anda tanyakan