logo unsada-putih (1)
Chinese (Simplified)EnglishIndonesianJapanese

UNSADA dan JICA Bahas Masa Depan Energi Terbarukan, Rektor Agus Salim: Indonesia Harus Mandiri!

JAKARTA, KOMPASSINDO.COM – Universitas Darma Persada (UNSADA) melalui kerjasamanya dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) kembali menggelar seminar yang membahas isu global terkait energi terbarukan. Seminar dengan tema “Present Conditions of Renewable Energies in the World” ini berlangsung pada Jumat, 6 Desember 2024, di Grha Wira Bakti, UNSADA, Jakarta. Seminar ini dihadiri oleh lebih dari 70 peserta dari berbagai universitas dan akademisi, baik secara langsung maupun online.

Rektor UNSADA, Drs. Agus Salim Dasuki, M.Eng, membuka acara dengan penekanan akan pentingnya kolaborasi internasional dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang energi terbarukan. Dalam wawancaranya usai acara, Drs. Agus Salim menyampaikan bahwa seminar ini merupakan bentuk komitmen UNSADA untuk berkontribusi pada kerjasama Indonesia dengan Jepang dalam meningkatkan pemahaman dan penerapan energi terbarukan. Ia mengungkapkan, seminar ini adalah yang ketiga kalinya diselenggarakan dengan JICA, sebelumnya membahas isu transportasi dan kini berfokus pada energi.

Sebagai pembicara utama dalam seminar ini, Mr. Taisuke Masuda dan Mr. Watanabe Hirotaka, kedua ahli dari JICA, memberikan pandangan mendalam mengenai perkembangan energi terbarukan di negara maju seperti Jepang dan Amerika. Dr. Muswar Muslim, Dekan Fakultas Teknologi Kelautan UNSADA, bertindak sebagai moderator dalam diskusi yang juga melibatkan sejumlah praktisi dari industri energi dan akademisi.

Drs. Agus Salim Dasuki mengungkapkan bahwa seminar ini bertujuan untuk memberi wawasan kepada para pelaku di bidang energi, seperti PT PLN dan industri lainnya, mengenai perkembangan teknologi energi terbarukan. Menurutnya, Indonesia kini berada pada titik kritis untuk meningkatkan peran energi terbarukan dalam konservasi energi nasional. Dalam seminar ini, diharapkan para peserta dapat memikirkan langkah-langkah konkrit untuk mendukung kebijakan pemerintah yang mengedepankan kemandirian energi.

Sebagai contoh, Drs. Agus Salim menyoroti pentingnya pengembangan energi hidrogen dan teknologi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang semakin murah dan efisien. Dulu, harga listrik tenaga surya dapat mencapai hingga 5 dolar per kWh, namun saat ini harganya sudah menurun drastis hingga 0,8 dolar per kWh, berkat kemajuan teknologi. “Perkembangan teknologi sangat cepat, yang dulu diperkirakan akan tercapai pada 2050, kini sudah ada pada 2021,” ujarnya.

Dalam seminar tersebut, para pembicara juga membahas bagaimana negara-negara maju, seperti Jepang dan Amerika, telah berhasil mengintegrasikan energi terbarukan dalam sistem energi nasional mereka. Sementara itu, Indonesia perlu mempercepat adopsi teknologi ini, terutama dalam hal pengembangan sumber daya alam yang terbarukan seperti energi surya dan angin.

Salah satu poin penting yang disampaikan dalam seminar adalah pentingnya pendidikan dan penelitian di bidang energi terbarukan. Drs. Agus Salim menegaskan, UNSADA berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di bidang energi baru terbarukan. Saat ini, UNSADA memiliki program studi S2 yang fokus pada bidang ini, dan mereka berupaya untuk menghasilkan lebih banyak lulusan yang kompeten dalam bidang energi.

Lebih jauh lagi, Drs. Agus Salim menambahkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi terbarukan, tetapi tantangan terbesar terletak pada ketersediaan tenaga ahli dan kemajuan teknologi. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak, terutama para akademisi, untuk lebih fokus dalam pengembangan teknologi dan sistem yang dapat mendukung penerapan energi terbarukan secara lebih luas.

Dalam kesempatan ini, Drs. Agus Salim juga berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap riset dan pengembangan teknologi energi terbarukan, serta menciptakan kebijakan yang lebih mendukung untuk mempercepat transisi menuju energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

Sebagai penutup, seminar ini memberikan gambaran jelas tentang pentingnya peran energi terbarukan dalam mencapai target net-zero emission pada tahun 2060. Dengan berfokus pada kolaborasi internasional, pendidikan yang berkualitas, dan pengembangan teknologi yang lebih efisien, Indonesia diharapkan dapat mempercepat langkahnya menuju kemandirian energi dan mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Seminar ini merupakan bagian dari upaya panjang UNSADA untuk mendukung agenda pemerintah dalam pengembangan energi terbarukan, yang sejalan dengan visi universitas untuk terus berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan. (HSN).

Sumber: https://kompassindo.com/2024/12/06/unsada-dan-jica-bahas-masa-depan-energi-terbarukan-rektor-agus-salim-indonesia-harus-mandiri/

Recent Posts

Follow Us

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on linkedin

QUICK LINKS

Weekly Newsletter

© All rights reserved Darma Persada University

Butuh Informasi ? Chat dengan kami
Kirim Pesan
Terima kasih telah menghubungi kami, silahkan ajukan informasi apa yang mau anda tanyakan