logo unsada-putih (1)
Chinese (Simplified)EnglishIndonesianJapanese

Buka Jalan ke Jepang: UNSADA dan Hareya Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Karier

Buka Jalan ke Jepang: UNSADA dan Hareya Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Karier

Universitas Darma Persada (UNSADA) kembali memperkuat komitmennya dalam memperluas akses internasional bagi mahasiswa melalui pertemuan strategis bersama pihak Hareya, sebuah lembaga pengembangan sumber daya manusia yang berfokus pada program kerja dan pendidikan di Jepang. Pertemuan ini dilaksanakan pada Senin, 21 Juli 2025 pukul 16.00 WIB di Ruang Rektor UNSADA dan dihadiri oleh Rektor UNSADA Bapak Agus Salim Dasuki, Para Wakil Rektor, CEO Hareya, serta perwakilan dari Sekretariat Rektorat.

Agenda utama pertemuan adalah pembahasan rencana kerja sama antara UNSADA dan Hareya, khususnya dalam kerangka Specific Skilled Worker (SSW) — program yang menjadi jalur resmi untuk bekerja dan tinggal di Jepang secara jangka panjang. Dalam program ini, peserta tidak hanya difasilitasi untuk bekerja di Jepang, tetapi juga didorong untuk meningkatkan kompetensi bahasa dan keterampilan kerja, serta nantinya berkontribusi kembali ke negara asal, termasuk Indonesia, dalam mendukung operasional perusahaan Jepang yang ada di luar negeri.

Pihak Hareya menekankan pentingnya peran alumni dalam siklus pendidikan yang berkelanjutan. “Kami ingin para alumni tidak hanya sukses di luar negeri, tetapi juga kembali dan berperan aktif dalam membangun bangsa,” ujar pihak Hareya. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai yang diusung UNSADA sebagai kampus yang mendukung kontribusi global dengan akar lokal yang kuat.

Dalam aspek akademik, kolaborasi juga mencakup penyusunan kurikulum pembelajaran bahasa Jepang yang tidak hanya mempersiapkan mahasiswa untuk mengikuti Japanese Language Proficiency Test (JLPT), tetapi juga menguasai bahasa Jepang praktis untuk kehidupan sehari-hari dan dunia kerja. UNSADA akan bekerja sama dengan Nihon University, di mana Fakultas Pendidikan mereka telah menyatakan kesiapan untuk mengajar mahasiswa asing dengan pendekatan mendalam yang mengedepankan penguasaan budaya kerja Jepang.

Lebih lanjut, dalam diskusi juga disampaikan pemanfaatan sumber daya senior, seperti pensiunan dosen, sebagai pengajar di kelas malam atau kursus non-reguler. Sesuai regulasi LLDIKTI, dosen lektor kepala dapat dikaryakan hingga usia 65 tahun, sementara batas usia aktif di lembaga swasta adalah 55 tahun. Namun, masih dimungkinkan kontribusi lebih panjang hingga 10 tahun setelah pensiun, tergantung pada kebutuhan dan kesepakatan teknis yang dibahas lebih lanjut.

Program kerja sama ini juga membuka peluang pengembangan program trilingual serta pembentukan tim teknis untuk menyusun kurikulum lintas lembaga. “Dengan pengalaman kami sebelumnya di Kamboja dan Filipina, kami yakin model kerja sama ini dapat disesuaikan dan dioptimalkan di UNSADA,” ujar pihak Hareya.

Salah satu fokus utama ke depan adalah penguatan program JLPT. Target awal dimulai dari level N5, dengan pencapaian bertahap menuju N3—standar yang sering digunakan sebagai syarat rekrutmen di Jepang. Dalam hal ini, keterlibatan native speaker dan pengajar bersertifikat dinilai sangat krusial untuk memastikan kualitas pembelajaran.

UNSADA menyambut baik peluang ini sebagai langkah konkret dalam menciptakan lulusan siap kerja berwawasan global. Harapannya, kerja sama strategis ini tidak hanya membuka akses internasional, tetapi juga memperkuat peran UNSADA dalam menyiapkan generasi muda yang tangguh di kancah global.

Recent Posts

Follow Us

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on linkedin

QUICK LINKS

Weekly Newsletter

© All rights reserved Darma Persada University

Butuh Informasi ? Chat dengan kami
Kirim Pesan
Terima kasih telah menghubungi kami, silahkan ajukan informasi apa yang mau anda tanyakan