UNSADA Gelar Wisuda ke-35: Komitmen pada Mutu, Budaya, dan Kolaborasi Internasional

JAKARTA, KOMPASINDO.CO.ID – 19 Juli 2025 – Universitas Darma Persada (UNSADA) Jakarta kembali mencatatkan sejarah penting dalam perjalanannya dengan menyelenggarakan Wisuda ke-35 Semester Ganjil Tahun Akademik 2024–2025, yang berlangsung khidmat di Grha Wira Bhakti UNSADA, Sabtu (19/7).
Acara ini dihadiri oleh segenap pimpinan universitas, jajaran senat akademik, para tamu kehormatan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, perwakilan pemerintah Jepang, serta orang tua wisudawan dan undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, sebanyak 286 wisudawan resmi dilantik, yang terdiri dari:
- 4 lulusan Program Magister
- 111 lulusan Fakultas Bahasa dan Budaya
- 64 lulusan Fakultas Teknik
- 20 lulusan Fakultas Teknologi Kelautan
- 87 lulusan Fakultas Ekonomi
Prosesi pelantikan dilakukan oleh Rektor UNSADA Drs. Agus Salim Dasuki, M.Eng, didampingi oleh Direktur Sekolah Pascasarjana Dr. Ir. As Natio Lasman, dengan disaksikan langsung oleh Senat Akademik dan seluruh civitas akademika.
Momentum Strategis Integrasi Akademik, Budaya, dan Globalisasi
Dalam sesi wawancara usai acara, Drs. Agus Salim Dasuki, M.Eng menegaskan bahwa wisuda kali ini bukan hanya seremoni kelulusan, melainkan momentum strategis untuk memperkuat ekosistem akademik, integrasi nilai-nilai budaya, serta penguatan kerja sama internasional, khususnya dengan Jepang.
“Wisuda ini bukan sekadar pelepasan mahasiswa, tapi katalisator penguatan mutu institusi. Meski persiapan singkat, kami tetap menyisipkan nilai-nilai unggulan, termasuk tema filosofis ‘unggul dari bawah’ yang mencerminkan proses naiknya kualitas UNSADA secara bertahap namun pasti,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa sejumlah program studi telah berhasil meraih akreditasi “Baik Sekali”, dan pihaknya menargetkan akreditasi institusi secara menyeluruh akan tercapai pada tahun 2026.
Kolaborasi Global dan Peluang Kerja di Jepang
Dalam upaya memperkuat daya saing global, UNSADA terus memperluas kerja sama strategis dengan berbagai industri dan universitas di Jepang, termasuk di bidang riset bersama, penerbitan jurnal ilmiah, pertukaran dosen-mahasiswa, magang, hingga rekrutmen kerja.
“Sudah menjadi kebutuhan bahwa lulusan harus memiliki kemampuan berbahasa Jepang dan Inggris. Kami menargetkan agar seluruh lulusan minimal menguasai bahasa Jepang setara N3 dan memiliki kompetensi komunikasi dalam bahasa Inggris,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan Jepang secara rutin merekrut lulusan UNSADA, bahkan dalam satu periode bisa mencapai 30 orang lulusan yang langsung diserap ke industri Jepang.
Harapan untuk Pemerintah: Atur Jadwal Penerimaan PTN
Dalam kesempatan itu, Rektor UNSADA juga menyampaikan harapan besar kepada pemerintah terkait regulasi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN). Ia menyarankan agar proses seleksi di PTN ditutup maksimal akhir Juni, agar perguruan tinggi swasta seperti UNSADA memiliki ruang waktu untuk melaksanakan proses penerimaan mahasiswa baru pada Juli.
“Jika PTN masih menerima mahasiswa hingga Juli atau bahkan Agustus, tentu kampus swasta akan kesulitan bersaing secara waktu. Padahal UNSADA memiliki mutu akademik dan kerja sama internasional yang sangat kompetitif,” tegasnya.
Ia juga mengajak pemerintah untuk lebih aktif mendukung PTS melalui dukungan regulasi, insentif pembiayaan, hingga akses program riset dan publikasi ilmiah, agar kampus-kampus swasta dapat berkontribusi lebih besar dalam pembangunan nasional.
UNSADA Siap Hadapi Tantangan Pendidikan Global
Menutup wawancara, Drs. Agus Salim Dasuki menekankan bahwa UNSADA akan terus memperkuat visi sebagai universitas yang terintegrasi, inklusif, dan global, dengan menyiapkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga adaptif terhadap tantangan dunia kerja internasional.
“Kami percaya bahwa masa depan pendidikan tinggi di Indonesia adalah kolaboratif, bukan kompetitif semata. Dan UNSADA siap menjadi bagian dari transformasi itu,” pungkasnya.