UNSADA Perkuat Kompetensi Dosen Lewat Program Internasional di Nagano Bersama Manabi Japanese Language Institute

Universitas Darma Persada (UNSADA) kembali memperkuat jejaring globalnya melalui pengiriman dua dosen terbaik dari Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang untuk mengikuti Lecturer Internship Program di Manabi Japanese Language Institute, Nagano, Jepang. Program ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) yang telah ditandatangani kedua institusi pada tahun 2024, dan kini diwujudkan dalam bentuk Implementation Agreement yang konkret.
Dalam sambutannya, Rektor UNSADA, Bapak Agus Salim Dasuki, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas terwujudnya kerja sama ini. “Dengan penuh rasa syukur dan hormat, saya mengucapkan selamat datang kepada Manabi Japanese Language Institute. Kunjungan ini merupakan bentuk nyata kolaborasi kita, terutama dalam bidang pengembangan sumber daya manusia,” ujar Bapak Agus Salim Dasuki.
Rektor UNSADA juga mengungkapkan bahwa dua dosen dari Prodi Bahasa dan Kebudayaan Jepang, yakni Ibu Rizky Aurelia Putri Dehars dan Ibu Rahma Fitri Alifah, akan mengikuti program pengembangan ini pada tanggal 1–12 September 2025, yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman global, memperluas wawasan pengajaran, serta membawa pembaruan dalam metode pembelajaran Bahasa Jepang di kampus.


Lebih lanjut, Rektor UNSADA menyampaikan harapannya agar pengalaman ini tidak hanya memperkaya kapasitas individu, tetapi juga memperkuat kolaborasi institusi. “Kami percaya bahwa pengalaman ini dapat meningkatkan kapasitas pengajaran secara menyeluruh. Semoga kerja sama antara UNSADA dan Manabi terus tumbuh dan memberikan manfaat besar bagi kedua belah pihak,” tambahnya.
Kepala Sekolah Manabi Japanese Language Institute, Mr. Takashi Hatada, menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan UNSADA. Ia mengungkapkan bahwa kerja sama yang telah terjalin selama lebih dari 10 tahun ini menjadi fondasi kuat dalam mendukung pendidikan Bahasa Jepang lintas negara. Dalam diskusi tersebut, Manabi juga memaparkan beberapa perubahan terbaru dalam sistem pendidikan di Jepang, yang menjadi alasan penting mengapa dua dosen UNSADA perlu memperoleh pembaruan langsung dari institusi di Jepang.
Beberapa poin penting yang disampaikan pihak Manabi meliputi:
- Perubahan regulasi dalam sistem pendidikan Bahasa Jepang di Jepang, sehingga para dosen diharapkan memperoleh pengetahuan terkini.
- Fokus tidak hanya pada pembelajaran di kelas, tetapi juga bagaimana para dosen dapat mengimplementasikan pengalaman tersebut ketika kembali ke Indonesia.
Mr. Takashi Hatada juga memberikan pesan kepada kedua dosen UNSADA bahwa internship ini bersifat jangka pendek, sehingga bukan capaian level yang menjadi fokus utama, melainkan pemahaman terhadap proses pembelajaran di Jepang, khususnya di Manabi. “Yang paling penting adalah mindset. Ini bukan sekadar penugasan dari UNSADA, tapi peluang untuk tumbuh secara pribadi dan profesional,” ujar Mr. Takashi Hatada.
Melalui program ini, UNSADA menunjukkan komitmennya dalam membekali tenaga pengajar dengan wawasan dan keterampilan global, guna menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia internasional. Kolaborasi bersama Manabi menjadi langkah strategis dalam membentuk sistem pembelajaran Bahasa Jepang yang adaptif, relevan, dan unggul.