logo unsada-putih (1)
Chinese (Simplified)EnglishIndonesianJapanese

Kisah Yovie Leonardo: Dari Palembang Hingga Jadi Engineer di Jepang

Yovie Leonardo, alumni Teknik Mesin Universitas Darma Persada (angkatan 2020), adalah sosok yang sejak remaja sudah tahu ke mana arah hidupnya. Berasal dari Palembang, ia memutuskan merantau ke Bekasi untuk melanjutkan pendidikan di SMK jurusan otomotif. Dari situ, Yovie mulai menata jalan hidupnya dengan tujuan yang jelas: bekerja di Jepang. Tekadnya tidak main-main, Ia percaya bahwa konsistensi jauh lebih penting daripada sekadar kerja keras. “Percuma kalau kerja keras tapi tidak konsisten. Yang penting kita lurus, tahu tujuannya ke mana, dan tetap bangkit meski sempat melenceng sedikit,” begitu pesannya.

Kesempatan besar itu datang pada tahun 2023 ketika Yovie mengikuti program magang di Ninomiya Manufacturing Co. Ltd, Jepang. Saat itu ia masih mahasiswa semester 7 Teknik Mesin. Berbekal kemampuan bahasa Jepang yang sudah ia kuasai sebelum masuk UNSADA, Yovie berhasil lolos seleksi dan terpilih sebagai satu-satunya peserta magang dari Indonesia. Program tersebut berlangsung selama tujuh bulan, dan ia menjadi angkatan pertama yang membuka jalan bagi mahasiswa UNSADA untuk meraih pengalaman internasional di perusahaan Jepang.

Selama masa magang, Yovie mendapat pengalaman yang sangat beragam. Ia terlibat dalam desain CAD/CAM, pembuatan program CAM, mengoperasikan mesin laser cutting, bending, pengelasan, hingga perakitan. Tidak hanya itu, ia juga turun langsung di bagian inspeksi, pengecatan, manajemen produksi, serta belajar penerapan kaizen—konsep perbaikan berkelanjutan yang menjadi ciri khas budaya kerja Jepang. Menurutnya, sistem di Ninomiya benar-benar melihat potensi tiap individu. Awalnya, Yovie ditempatkan di berbagai bagian, mulai dari perakitan hingga pengecatan, sebelum akhirnya perusahaan menyadari potensinya di bidang desain. Dari sinilah ia akhirnya dipercaya melanjutkan karier sebagai Sheet Metal Design Product Engineer di Ninomiya Manufacturing Co. Ltd.

Bagi Yovie, budaya kerja Jepang memberikan banyak pelajaran berharga. Disiplin, evaluasi berkesinambungan, serta penekanan pada tanggung jawab menjadi hal yang selalu ia temui sehari-hari. “Kalau magang itu rasanya 60–70% belajar, sisanya 30% sudah diajarkan untuk bertanggung jawab atas pekerjaan,” ungkapnya. Perbedaan itu membuatnya semakin matang dalam berpikir dan bertindak.

Di balik kesibukannya, Yovie tetap menjaga semangat belajar. Saat liburan, ia kerap mengunjungi museum untuk menambah wawasan. Baginya, di mana pun berada, penting untuk tetap menjadi “gelas kosong” yang siap menerima pengetahuan baru. Ia juga percaya bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya, melainkan pelajaran yang membawa makna lebih besar. “Lebih baik kita gagal sekarang daripada tidak mencoba sama sekali, karena penyesalan biasanya datang dari hal-hal yang tidak pernah kita coba,” ujarnya.

Yovie menekankan bahwa semua capaian yang ia raih sekarang bukan datang begitu saja, melainkan hasil kerja keras, perencanaan yang matang, dan konsistensi dalam mengeksekusi rencana tersebut. Kesempatan menurutnya, selalu ada di sekitar kita, hanya saja perlu keberanian dan ketekunan untuk meraihnya.

Pesannya untuk adik-adik mahasiswa UNSADA sederhana namun kuat: “Kalau punya rencana, jangan cuma jadi omong kosong, eksekusi dengan sungguh-sungguh. Kalau gagal, jangan cepat menyerah, coba lagi. Kesempatan itu selalu ada bagi mereka yang mau berusaha.”

Recent Posts

Follow Us

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on linkedin

QUICK LINKS

Weekly Newsletter

© All rights reserved Darma Persada University

Butuh Informasi ? Chat dengan kami
Kirim Pesan
Terima kasih telah menghubungi kami, silahkan ajukan informasi apa yang mau anda tanyakan