
Dr. Ir. As Natio Lasman lahir di Yogyakarta pada 15 November 1955. Sejak kecil, beliau sudah menunjukkan ketertarikan yang besar pada ilmu pengetahuan, khususnya fisika dan teknologi nuklir. Rasa ingin tahu yang tinggi serta semangat belajar tanpa henti menjadi fondasi kuat yang menuntunnya menapaki perjalanan panjang di dunia akademik, penelitian, dan pengabdian.
Perjalanan akademik beliau dimulai di FMIPA, salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta, tempat beliau menempuh pendidikan Sarjana Muda Fisika. Setelah itu, beliau melanjutkan studi ke jenjang Sarjana Teknik Nuklir dengan konsentrasi Teknologi Reaktor di fakultas teknik pada perguruan tinggi yang sama. Keseriusan dan ketekunannya dalam bidang tersebut membuka kesempatan besar untuk meraih beasiswa OFP-I, yang kemudian mengantarkannya menempuh pendidikan doktoral (S3) di RWTH Aachen, Jerman. Di Fakultas Teknik Mesin universitas tersebut, beliau memperdalam keilmuan Teknologi Reaktor hingga berhasil lulus dengan predikat magna cum laude pada tahun 1992. Capaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menjadi bukti nyata kontribusi seorang putra bangsa di kancah internasional.
Karier profesionalnya dimulai di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Pada tahun 1997, beliau dipercaya menjabat sebagai pejabat Eselon III, dan dua tahun kemudian menduduki posisi Eselon II di Pusat Pengembangan Sistem Reaktor Maju BATAN. Kiprahnya semakin luas dalam pengembangan teknologi reaktor yang aman, efisien, dan bermanfaat bagi masyarakat. Puncaknya, pada periode 2008–2014, beliau mengemban amanah sebagai Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) Republik Indonesia, dengan fokus utama menjaga keselamatan, keamanan, serta pemanfaatan teknologi nuklir sesuai standar internasional.
Tak hanya di tingkat nasional, Dr. Ir. As Natio Lasman juga turut berkiprah di kancah internasional. Beliau dipercaya sebagai Wakil Gubernur Indonesia untuk International Atomic Energy Agency (IAEA) pada periode 2011–2013. Dalam forum tersebut, beliau memperjuangkan pemanfaatan energi nuklir untuk tujuan damai, sekaligus membawa nama Indonesia dalam percaturan global. Selepas itu, beliau bergabung dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sejak 2015, dengan fokus pada pengembangan energi berkelanjutan yang menjadi kebutuhan penting bangsa di masa depan.
Saat ini, beliau menjabat sebagai Anggota Dewan Energi Nasional (2021–2025), lembaga strategis yang memiliki peran penting dalam perumusan kebijakan energi nasional. Selain itu, beliau juga aktif mengajar sebagai dosen di Sekolah Pascasarjana Universitas Darma Persada (UNSADA), dengan semangat membimbing generasi penerus bangsa. Bagi beliau, berbagi ilmu pengetahuan adalah bentuk pengabdian dan warisan yang paling berharga.
Perjalanan hidup Dr. Ir. As Natio Lasman menjadi bukti bahwa ilmu pengetahuan dapat menjadi jalan pengabdian yang nyata. Dalam berbagai kesempatan, beliau berpesan kepada mahasiswa untuk tidak menyia-nyiakan masa muda. “Manfaatkan masa muda sebaik-baiknya. Arahkan energi pada hal-hal positif, kuasai bahasa asing, dan jangan takut menghadapi kompetisi,” ujarnya. Beliau juga menekankan bahwa masa kuliah seharusnya bukan sekadar rutinitas, melainkan kesempatan emas untuk memperluas wawasan, membangun pengalaman, serta menyiapkan masa depan.
Baginya, kesungguhan yang ditanam sejak dini akan menjadi bekal dalam memberikan kontribusi nyata bagi bangsa di masa depan. Narasi hidup Dr. Ir. As Natio Lasman tidak hanya menjadi inspirasi bagi mahasiswa UNSADA, tetapi juga cerminan bahwa dedikasi, ilmu pengetahuan, dan integritas mampu membawa seseorang pada peran penting di tingkat nasional maupun internasional.