Nama Bapak Moch. Ricky Dariansyah, atau yang akrab disapa Pak Ricky, dikenal sebagai salah satu dosen tetap di Fakultas Teknologi Kelautan Universitas Darma Persada (UNSADA). Selain aktif mengajar, beliau juga mengemban amanah sebagai Kepala Laboratorium, dengan fokus pada pengembangan pendidikan, riset, dan inovasi di bidang perkapalan dan kemaritiman.
Perjalanan Pak Ricky di dunia maritim dimulai dari latar belakang pelayaran. Sebelum menempuh pendidikan tinggi, beliau merupakan lulusan Sekolah Pelayaran di Jakarta. Pengalaman tersebut memberinya pemahaman langsung tentang dunia laut dan operasional kapal. Setelah menyelesaikan pendidikan pelayaran, Pak Ricky kemudian melanjutkan studi ke Program Studi Teknik Perkapalan UNSADA. Pilihan ini didorong oleh motivasi yang kuat dan personal. Jika banyak orang bercita-cita mengendarai kapal besar, Pak Ricky justru memiliki impian yang berbeda: mengendarai kapal yang ia rancang dan bangun sendiri. Keinginan inilah yang menjadi titik awal ketertarikannya pada dunia desain dan teknologi perkapalan.
Setelah menyelesaikan studi, Pak Ricky memutuskan untuk kembali ke UNSADA dan mengabdikan diri sebagai dosen. Keputusan tersebut dilandasi kecintaannya pada dunia pendidikan dan penelitian. Menurutnya, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi maritim yang sangat besar, namun masih kekurangan tenaga ahli di bidang perkapalan. Kesenjangan inilah yang mendorong Pak Ricky untuk berperan aktif dalam mencetak sumber daya manusia unggul melalui pendidikan tinggi. Selain mengajar, beliau juga gemar melakukan penelitian dan eksperimen di bidang kemaritiman sebagai upaya mendorong perkembangan teknologi perkapalan nasional.
Salah satu fokus riset yang tengah dikembangkan Pak Ricky adalah kapal listrik berbasis teknologi ramah lingkungan. Ketertarikan ini muncul seiring meningkatnya kebutuhan dunia terhadap energi terbarukan, khususnya energi listrik. Perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut adanya inovasi yang berkelanjutan. UNSADA, sebagai perguruan tinggi yang mendorong riset dan inovasi, menjadi wadah yang tepat untuk mengintegrasikan pengembangan energi terbarukan dengan desain kapal modern. Melalui riset ini, Pak Ricky berharap UNSADA dapat berkontribusi nyata bagi masyarakat dan industri maritim masa depan.
Dalam mempersiapkan mahasiswa Fakultas Teknologi Kelautan agar siap bersaing di dunia kerja, Pak Ricky menekankan pentingnya penguasaan software perkapalan. Menurutnya, kemampuan teknis dalam mengoperasikan perangkat lunak pendukung menjadi kunci utama dalam menghadapi tuntutan industri perkapalan yang semakin profesional dan berbasis teknologi.
Di luar kegiatan akademik, Pak Ricky juga aktif terlibat dalam berbagai proyek pembangunan kapal, baik untuk sektor swasta maupun pemerintah. Proyek yang ditangani mencakup proses perencanaan hingga pembangunan akhir. Di akhir tahun ini, beliau dipercaya sebagai pengawas pembangunan beberapa kapal pemerintah, seperti kapal penumpang dan kapal rescue berbahan aluminium. Salah satu proyek strategis yang tengah berjalan adalah kapal pemadam kebakaran milik Dinas DKI Jakarta, yang dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan operasional penanggulangan kebakaran di wilayah perairan.
Menutup perjalanannya, Pak Ricky menyampaikan pesan bahwa Indonesia merupakan negara maritim yang luas, namun jumlah sumber daya manusia yang benar-benar terjun di bidang kemaritiman masih sangat terbatas. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dan komitmen bersama untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, serta riset agar dunia kemaritiman Indonesia semakin maju dan berdaya saing di masa depan.
