Penguatan Kurikulum Berbasis Outcome: UNSADA Dorong Transformasi Pendidikan Melalui Workshop Outcome-Based Education (OBE) 2025

Universitas Darma Persada (UNSADA) terus menunjukkan komitmennya dalam peningkatan mutu pendidikan dengan menyelenggarakan Workshop Penyempurnaan Kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE). Dilaksanakan selama dua hari, yakni pada tanggal 25 dan 28 Juli 2025 Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari implementasi PERMENDIKBUDRISTEK Nomor 53 Tahun 2023, yang mendorong seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk bertransformasi menuju sistem pendidikan yang lebih berorientasi pada capaian pembelajaran lulusan (CPL).
Workshop yang digelar pada pertengahan tahun 2025 ini menghadirkan narasumber ahli, Ibu Magdalena Surjaningsih Halim, seorang asesor pendidikan tinggi nasional sekaligus praktisi OBE. Acara ini dihadiri oleh rektor UNSADA, para wakil rektor, para dekan di setiap fakultas, kepala program studi, serta dosen dari berbagai program studi di lingkungan UNSADA.
Dalam pemaparannya, Ibu Magdalena menekankan bahwa penerapan kurikulum berbasis OBE bukan sekadar memenuhi regulasi, tetapi merupakan kebutuhan riil dalam menjawab tantangan globalisasi dan relevansi lulusan terhadap dunia kerja. “Beberapa program studi yang sudah bersertifikasi, ketika mengajukan kurikulumnya, harus berbasis OBE. Penentuan CPL adalah pintu masuk menuju akreditasi internasional,” jelas beliau.
Menurut data yang dibagikan dalam workshop, Dari 27.779 program studi aktif di Indonesia, hanya 430 program studi (1,5%) yang telah memperoleh rekognisi/pengakuan internasional (termasuk akreditasi internasional dan asessmen/sertifikasi AUN-QA). Dari 3.923 program studi terakreditasi A oleh BAN PT hanya 11 % memperoleh pengakuan internasional. Ini menunjukkan bahwa integrasi kurikulum OBE masih menjadi tantangan besar, namun sekaligus peluang strategis untuk mendorong institusi pendidikan seperti UNSADA naik kelas di kancah global.
Outcome-Based Education (OBE) merupakan pendekatan kurikulum yang menitikberatkan pada apa yang mampu dilakukan mahasiswa setelah menyelesaikan proses pembelajaran. Prinsip utamanya adalah “It’s not what we teach, it’s what you learn”, yang berarti bahwa fokus pendidikan bukan lagi pada apa yang diajarkan dosen, melainkan pada apa yang benar-benar dipelajari dan dikuasai oleh mahasiswa. Untuk itu, OBE menerapkan empat prinsip utama yang saling mendukung.
Pertama, Clarity of Focus, yaitu seluruh kegiatan pembelajaran dirancang dengan tujuan akhir yang jelas: memastikan mahasiswa mencapai capaian pembelajaran lulusan (CPL) secara konkret. Kedua, Backward Design, yakni proses perencanaan kurikulum dilakukan dengan memulai dari hasil yang diinginkan, kemudian dirancang mundur untuk menentukan isi materi, metode, dan evaluasi yang tepat. Ketiga, High Expectations for All Students, yang menekankan pentingnya menanamkan ekspektasi tinggi kepada semua mahasiswa dengan keyakinan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk meraih keberhasilan akademik. Terakhir, Expanded Opportunities for All Learners, di mana institusi pendidikan menyediakan berbagai peluang belajar melalui pendekatan, waktu, dan metode yang beragam agar setiap mahasiswa memiliki akses yang adil untuk mencapai hasil terbaik.
Selama dua hari pelaksanaan, peserta workshop dibekali pengetahuan serta praktik penyusunan dokumen kurikulum yang sesuai dengan pendekatan OBE. Materi yang dibahas antara lain meliputi perumusan Profil Lulusan, Program Educational Objectives (PEO), Program Learning Outcomes (PLO), serta Course Learning Outcomes (CLO). Diskusi juga mencakup bagaimana menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang mampu mencerminkan pencapaian pembelajaran berbasis hasil (outcome), bukan sekadar berbasis input atau konten.
Rektor UNSADA, Bapak Agus Salim Dasuki, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh sivitas akademika yang hadir dan berharap agar setiap prodi mampu segera menyesuaikan struktur kurikulumnya secara progresif. “Workshop ini adalah langkah awal. Transformasi pendidikan harus kita lakukan bersama demi mencetak lulusan yang unggul, relevan, dan berdaya saing global,” ujar beliau.
Dengan adanya workshop ini, UNSADA memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang adaptif terhadap perkembangan zaman, dan siap berkompetisi dalam ekosistem pendidikan tinggi global yang semakin dinamis.