
Pelatihan Internet of Things (IoT) dalam Program Hibah SPADA 2025 menjadi salah satu bentuk kolaborasi antara Universitas Darma Persada (UNSADA) dan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPN). Kerja sama ini berfokus pada pengembangan pembelajaran berbasis teknologi serta peningkatan kompetensi mahasiswa, khususnya pada Program Studi Teknik Elektro. Meskipun nota kesepahaman (MOU) formal masih dalam tahap perencanaan, kedua institusi sepakat untuk memulai implementasi program terlebih dahulu agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif sejak semester ini.
Program ini dilaksanakan melalui skema perkuliahan bersama menggunakan aplikasi SPADA, sebuah platform pembelajaran daring yang memungkinkan integrasi materi, tugas, hingga konten audio-visual. Pada setengah semester pertama hingga Ujian Tengah Semester (UTS), pembelajaran oleh dosen-dosen dari UPN Jakarta. Setelah UTS hingga Ujian Akhir Semester (UAS) pengelolaan perkuliahan dilanjutkan oleh dosen-dosen dari UNSADA. Pendekatan ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan variasi metode pengajaran serta pemahaman materi dari dua perspektif institusi.
Pelatihan IoT yang berlangsung pada semester ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga mencakup praktik dan proyek terapan. Mahasiswa mendapatkan bimbingan dari praktisi melalui narasumber eksternal yang dihadirkan UNSADA. Keterlibatan praktisi memberikan wawasan konkret mengenai penerapan teknologi IoT di dunia nyata sekaligus memperkuat kemampuan teknis mahasiswa.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa ditugaskan untuk membuat proyek IoT berbasis ESP32 dengan fokus pada pengambilan data berupa gambar atau video. Setiap mahasiswa diberi kebebasan memilih objek yang berbeda sebagai bentuk tantangan analitis untuk melihat kemampuan mereka dalam membaca karakteristik data. Proyek yang dihasilkan diwajibkan didokumentasikan dalam bentuk visual dan diunggah melalui platform seperti YouTube sebagai portofolio digital mahasiswa.
Kegiatan ini memberikan manfaat signifikan, terutama dalam meningkatkan keterampilan teknis, kemampuan problem solving, serta pemahaman mahasiswa terhadap penerapan sensor dan jaringan internet dalam pengambilan data. Mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk menganalisis kualitas hasil gambar atau video berdasarkan jenis sensor, tingkat ketajaman kamera, hingga kondisi pencahayaan. Pendekatan ini melatih mahasiswa untuk memahami batasan teknologi dan mengembangkan solusi kreatif dalam menghadapi keterbatasan perangkat IoT.
Selain itu, program ini juga memberikan dampak positif bagi pengembangan institusi. Bagi UPN Jakarta, kerja sama ini menjadi bagian dari proses peningkatan akreditasi Program Studi Teknik Elektro yang membutuhkan kolaborasi dengan institusi lain yang memiliki kriteria tertentu. UNSADA hadir sebagai mitra pendamping untuk memenuhi persyaratan tersebut. Di sisi lain, UNSADA mendapatkan kesempatan untuk memperluas jejaring pendidikan, meningkatkan kualitas pengajaran dosen, serta membuka peluang memperoleh hibah di masa mendatang.
Melalui pelatihan ini, UNSADA berharap integrasi teknologi IoT dalam kurikulum dapat terus berkembang dan melibatkan lebih banyak program studi pada tahun-tahun berikutnya. Dengan pelaksanaan yang berjalan baik pada semester ini, rencana penyusunan MOU formal di tingkat fakultas menjadi langkah lanjutan untuk memperkuat kerja sama dan menghadirkan pembelajaran inovatif yang relevan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi.



